16 Aug 2007 sumber : depkes.go.id | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Korban Flu Burung bertambah satu orang lagi. L (perempuan, 17 th), asal Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten merupakan kasus positif Flu Burung ke-104 dan korban meninggal ke-83 berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Badan Litbangkes, sementara hasil pemeriksaan Laboratorium Eijkman masih ditunggu. Dengan demikian di Propinsi Banten saat ini terdapat 14 kasus positif Flu Burung, 12 orang diantaranya meninggal dunia. Secara kumulatif kasus Flu Burung di seluruh Indonesia mencapai 104 orang, 83 orang diantaranya meninggal dunia. Angka kematiannya (Case Fatality Rate = CFR ) 79,81%, cukup tinggi.Demikian data yang diperoleh Pusat Komunikasi Publik dari Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Depkes RI, 16 Agustus 2007. Data Kasus Flu Burung di Indonesia
Belum ada obat manjur yang dapat mengobati Flu Burung. Obat yang ada yakni oseltamivir, hanya berfungsi menekan perkembangan virus. Satu-satunya cara yang paling efektif adalah mencegah jangan sampai tertular virus Flu Burung. Selain itu, sumber penularan Flu Burung masih berasal dari unggas. Karena besarnya faktor risiko penularan Flu Burung pada manusia, masyarakat diimbau untuk memisahkan unggasnya dari pemukiman. Masyarakat sebaiknya waspada dan tanggap terhadap unggas yang sakit dan mati mendadak. Apabila menemukan ayam/unggas sakit atau mati mendadak di lingkungan sekitar, diminta segera melaporkan ke RT/RW, Kepala Desa/Lurah, Camat/Puskesmas atau ke Dinas Pertanian/Kesehatan setempat. Untuk mencegah dan melindungi diri agar tidak tertular Flu Burung, kita semestinya: 1. Tidak menyentuh unggas yang sakit atau mati. Jika terlanjur, segera bersihkan tubuh dengan sabun. Langsung laporkan kejadian tersebut pada RT/RW atau Kepala Desa, 2. Menggunakan air dan sabun untuk mencuci tangan dan peralatan masak. Masak unggas dan telur unggas hingga matang, 3. Memisahkan unggas dari manusia. Pisahkan unggas baru dari unggas lama selama 3 minggu, 4. Memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit (terutama rumah sakit rujukan pemerintah) jika mengalami gejala flu dan demam, terutama setelah berdekatan dengan unggas. Berdasarkan laporan dari RS Sari Asih, L, warga Jl. Danau Laut Tawar No. 1 Kab. Tangerang, mulai sakit tanggal 8 Agustus 2007 dengan gejala demam dan sesak napas. Korban dirawat di RS Sari Asih Karawaci Tangerang tanggal 13 Agustus 2007 dan meninggal dunia tanggal 14 Agustus 2007. Dari hasil rontgen, ditemukan ada perselubungan pada paru sebelah kanan. Saat ini tim surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang sedang turun ke lapangan untuk melakukan anamnese pada keluarga korban. Sementara faktor risiko belum diketahui. |
-
Tulisan Terakhir
Komentar
Cirebon Bergoyang |… di 3gp Indramayu Bergoyang hadi priyo sujono di Akreditasi Puskesmas Muhammad Hayat di Akreditasi Puskesmas puskesmas buahdua di Akreditasi Puskesmas romlan. S.Farm di Persyaratan Tugas Belajar Arsip
- Oktober 2017
- Januari 2014
- Agustus 2013
- Mei 2013
- Juli 2012
- Mei 2012
- Februari 2012
- Januari 2012
- Agustus 2011
- Juni 2011
- April 2011
- Maret 2011
- Januari 2011
- Desember 2010
- November 2010
- Mei 2010
- November 2009
- Mei 2009
- Juli 2008
- April 2008
- Maret 2008
- Desember 2007
- November 2007
- Oktober 2007
- September 2007
- Agustus 2007
- Juli 2007
- Juni 2007
- Mei 2007
Blog Stats
- 230,137 hits
Meta
Iklan
Lagi2 Flu Burung, asal pemberitaan benar saja. Yang di takutkan orang terkena flu biasa di isukan flu burung gara2 mengharapkan kucuan dana…
——-> lebih waspada deh… untuk sementara tidak usah makan daging ayam kecuali hasil sembelih sendiri…
Salam kenal